Sabtu, 16 November 2013

Kisah Sebutir Kerikil


Disuatu proyek bangunan di pagi hari nan cerah. hampir selalu ada yang istimewa di tempat ini, terutama bagi pekerja yang bernama joni dan toni. Sudah dua bulan mereka berkutik dengan pembangunan rumah sakit yang hampir mencapai tiga lantai itu.
Setelah menyelesaikan sarapan pagi dan bersiap dengan pakaian perang masing-masing, joni dan toni pun mengawali kegiatanya. Dan kisah ini dimulai.
Joni yang bertugas di lantai pertama dan toni bertugas di lantai 3.
Setelah setengah hari perjalanan pekerjaan si toni ternyata kelupaan tidak membawa palunya. lalu dia berusaha melihat ke bawah, berharap joni di bawah dan dapat menolongnya. Ternyata benar joni ada di bawah.
“Jon.. jon.. tolong ambilkan aku palu.. “ teriaknya
Sia-sia, suara teriakan toni tak dapat mengalahkan kerasnya kebisingan suara-suara pekerja lain yang sedang bergelut pula dengan kesibukanya.
Tidak putus asa sampai disini. Toni mencoba merogoh isi sakunya. ditemukanya uang recehan. lalu di lemparkanya ke Joni. Berharap joni akan melihat sumber datangnya uang tersebut.
Tak di sangka malah sebaliknya. joni mengambil uang tersebut dan memasukanya ke dalam kantongnya.
Toni tak mau putus asa. dan melempar koin untuk kedua kalinya. hasilnya sama. joni kembali memasukanya ke dalam kantongnya tanpa melihat dari mana sumber uang tersebut datang.
Toni akhirnya kehabisan uang recehnya. lalu di ambilnya sebutir kerikil dan dilemparkanya sambil berkata.
“Apakah kerikil juga akan kau masukan ke dalam kantongmu Jon?” pikirnya sambil tersenyum
Ternyata benar apa yang di pikirkanaya. Joni merasa sakit terkena krikil dan agak marah lalu mencari siapa yang berani melampiranya dengan kerikil tersebut.
sambil tersenyum Toni pun memberikan isyrat dan berkata.
“Akulah pelakunya dan tolong ambilkan paluku..!!!
Hikmah :
1. Jika orang mendapatkan kebaikan maka yang terpikir olehnya adalah apa yang membuatnya bahagiya, bukan siapa yang membuatnya bahagiya, sehingga sedikitlah rasa ingin untuk membalas budi kebaikan dari orang lain tersebut.
2. Jika orang mendapatkan keburukan maka yang terpikir olenya adalah siapa yang yang membuatnya jadi seperti itu, sehingga memuncaklah rasa amarahnya dan orang tak bersalahpun jadi korban pelampiasanya.

Jumat, 15 November 2013

Aku Sayang Kamu


Di kisahkan pada suatu seminar seorang motivator memanggil salah satu peserta untuk maju ke depan dan menjawab pertanyaan yang akan di berikanya.
Terpanggilah seorang ibu-ibu yang terlihat masih muda dan cantik.
“Maaf mba, namanya siapa?”
“Ibu, bukan mba..” kata sang ibu muda tersebut
“Oh maaf,habis mukanya semuda mba-mba.. Namanya siapa?”Tanya sang motivator
“Wahyu Endah” jawabnya
“Oke ibu Wahyu…ini “ Sang motivator memberikan sebuah spidol kepada ibu Wahyu
“Oke Ibu Wahyu, Silahkan jawab pertanyaan yang akan saya berikan lalu tulisalah pada papan tulis ini dan tunjukan hasil jawaban anda kepada seluruh audien disini.”
“Pertama, Bisakah Ibu Wahyu menulisakan nama-nama orang yang ibu Wahyu sangat sayangi.”
lalu ia segera menulisakan banyak nama orang-orang yang sangat di sayanginya, dari orang tua, saudara, suami, anak, sahabat, teman-teman dan masih banyak lainya.
Lalu di tunujukanlah daftar nama-nama tersebut kepada audien.
“Terima Kasih ibu Wahyu, sekarang bisakah saya minta tolong kepada Ibu Wahyu unyuk MENGHAPUS beberapa nama-nama yang sekiranya nama tersebut merupakan perioritas terendah dari orang-orang yang sangat anda sayangi”
Dengan agak berat ibu Wahyu menghapus nama teman-temannya.
Dan menunjukanya kepada audien.
“Yaa.. terima kasih ibu Wahyu,tapi bolehkah saya untuk meminta ibu wahyu untuk menghapus beberapa nama lagi sesuai perioritas terendah dari orang yang paling anda sayangi”
Dengan lebih berat lagi dia menghapus nama saudara-saudaranya. sehingga tinggalah nama orang tuanya, anak dan suaminya.
Dan kembali menunjukanya kepada audien. audeinpun semakin penasaran.
“Oke Bu Wahyu, masih ada 3 lagi, bisakah ibu wahyu menghapus 1 nama lagi di antara 3 nama tersebut dan sisakanlah nama orang yang paling ibu Wahyu sayangi”
Lamaaa.. dia berfikir,sehingga sangat berat untuknya menghapus salah satu dari nama tersebut. Lalu dengan sisa getaran di tanganya, dia menghapus nama anakanya. dan di tunjukanya kepada audien.
“Okee.. terima kasih ibu wahyu,ternyata anda masih menyisakan 2 nama, yaitu nama orang tua dan suami anda,tapi BOLEHKAH saya minta kepada anda 1x lagi untuk menghapus 1 nama dan sisakanlah nama orang yang paling anda sayangi.”
Kali ini ibu wahyu seakan-akan tak bertenaga dan tak kuat untuk menghapus di antara 2 nama tesebut.
“Silahkan bu Wahyu..” kata sang motivator yang sudah lama menunggu bersama audien
Tak terasa ibu wahyu meneteskan air matanya, lalu dengan penuh gemetaran menghapus 1 buah nama, yaitu nama kedua orang tuanya. lalu ditunjukannya pada audien. semua audien tercengang, karena ternyata nama yang di sisakanya adalah nama suaminya.
Dengan agak heran sang motivator bertanya :
“ Ibu Wahyu, kalo boleh tau kenapa di antara 3 nama yaitu anak,orang tua dan suami. ibu Wahyu menyisakan nama suami saja.”
“Maaf..” dengan suara bergetar
“Saya tidak memilih anak saya, karena anak saya akan terus bersama saya, namun saat dia sudah berkeluarga maka dia pasti akan meninggalkan saya dan hidup bersama keluarganya” berhenti sejenak
“Saya Tidak memilih orang tua saya, karena orang tua saya juga sama, terus bersama saya, namun setelah saya berkeluarga, maka saya harus meninggalkan mereka “
“lalu dengan suami?” Tanya sang motivator
“Suami saya baru bertemu saat kita berkenalan dan menikah, tapi setelah itu, akan terus menemani saya sampai akhir hayat bahkan sampai di alam sana,dialah yang membimbing saya, dialah yang memberikan saya malaikat kecil, dialah yang tiada henti menafkahi saya, dialah belahan hidup saya, Dialah yang sangat saya sayangi dan dialah yang sangat menyayangi saya,terima kasih suamiku, Aku Sayang Kamu.. “ sambil sesenggukan menangis
Motivator dan semua audien bertepuk tangan.
Hikmah :
1. Menyayangi siapapun dengan sepenuh hati adalah hal yang sangat mudah, namun memilih orang yang benar-benar meyanyangi kita adalah hal yang sangat sulit.
2. Tidak akan ada yang menyangka, bahwa orang yang paling dekat dengan kita akan meninggalkan kita untuk selamanya, tapi kenangan bersamanya tak akan terhapus sampai waktu yang akan melupaknya, maka teruslah warnai hidup dengan kenangan-kenagan indah bersama orang yang kita sayangi dan menyayangi kita.

Telphone Sang Pencari Kerja

Telphone Sang Pencari Kerja

Di sebuah wartel seorang bapak dari kejauhan dengan nafas terengah-engah. terlihat jelas habis berjalan jauh. penjaga wartelpun memperhatikanya saat sang bapak langsung masuk ke dalam dan bersiap untuk menelpon seseorang. diambilnya segenggam recehan dari kantongnya. lalu ditekanya bebrapa nomor dan menunggu di jawab oleh seseorang disana.

Tak tahan ingin tahu apa yang di bicarakan sang bapak, dengan diam-diam penjaga wartel menguping dari balik dinding.
“Haloo..” terdengar suara sang bapak mulai membuka pembicaraan
“Haloo, dengan siapakah ini?” terdengar suara ibu-ibu di sana
“Ini saya Bambang Bu, kemaren saya lihat di Koran, rumah ibu sedang membutuhkan seorang perawat taman, apakah benar??
“Oh iyaa, tapi itu iklan sebulan yang lalu dan saya sudah mendapatkan pekerjanya, maaf” jawab sang ibu
“Tapi, saya tukang perawat taman yang professional, bisakah saya menggantikanya??
“maaf tidak bisa, saya sudah mendapatkan pekerja yang sesuai”
“saya akan merawat dan membersihkan taman ibu sehingga taman ibu akan menjadi taman terbaik di kota ini”
Penjaga toko semakin kasihan dengan memelas sang bapak.
“Saya sudah bilang pekerja saya ini sudah sesuai dengan apa yang saya inginkan”
“Kalo begitu bayarlah saya separuh saja dari bayaran yang ibu berikan kepada pekerja yang sekarang”
“Maaf bapak,mungkin bapak akan mendapatkan tempat kerja yang lebih baik dari pada di taman saya, karena pekerja saya melakukan yang terbaik dan saya puas dengan hal itu”
“Iya, maksih Bu”
“Sama-sama”
Berkahirlah telpon tersebut, namun penjaga wartel yang sejak tadi memperhatikan sang bapak ini keluar dan berkata :
“Bekerjalah di tempatku Pak, jika bapak memang sangat membutuhkan pekerjaan?”
“Maaf pak, itu tadi sebenarnya majikan saya, saya Cuma mau mengetes bagaimana hasil kerja saya di sana, terima kasih”.
Hikmah :
1. Lakukan yang terbaik, orang lain akan membalasnya dengan kebaikan pula
2. Jangan takut untuk di kritik orang lain, karena itu tanda masih ada orang yang memeperhatikanmu.

Minggu, 27 Oktober 2013

Bunga Untuk Ibu


Bunga Untuk Ibu
Bunga Untuk Ibu


Seorang anak yang kini sukses dengan perantaunya dan menjadi orang kaya sedang menuju sebuah toko bunga terkenal yang ada di kota tersebut. Dia ingin membelikan untuk ibunya sebuah bunga terindah sebagai tanda rindu dan sayangnya.

Saat tiba di depan toko dilihatanya seorang anak perempuan kecil berbaju kucel sedang memandangi bunga yang ada di toko. di datanginya anak tersebut.

    “Sedang apakah kau disini De?”
    “Aku ingin beli bunga untuk ibuku Ka”.Muka memelas
    “Kalo begitu ayo masuk,nanti kakak belikan untukmu”

Di ajaklah anak kecil tersebut ke dalam toko untuk memilih bunga yang di inginkanya. setelah lama memilih-milih di bawanya bunga tersebut ke kasir dan dibayarlah oleh kaka tersebut. sementara dirinya belum menemukan bunga yang inginkanya.

    “Nahh.. sekarang berikanlah bunga itu untuk ibumu ya De..” sambil tersenyum
    “Iyaaa,.. makasih Ka, tapi bolehkah aku minta tolong lagi”..
    “Minta tolong apaa De?? Tanya sang kakak
    “Rumah Ibuku sangat jauh, maukah kakak mengantarkaknku ke sana”
    “Dengan senang hati..”

Mereka berdua dengan mobil mewah pergi ke tempat dimana ibu sang anak kecil tinggal. sekian jam perjalanan sampailah mereka di sebuah pemakaman.

    “Berhenti di sini ka”.. kata sang anak kecil
    “Ko disni De..”

Tanpa menjawab sang anak kecil keluar dari mobil dan berlari menuju ke pemakaman. Di kejarnya anak kecil tersebut. Ditemukanya anak tersebut meletakan bunga yang baru di belinya di atas salah satu makam.

    “Di sinilah ibuku tinggal Ka,Ibu sudah tinggal disini sejak aku dilahirkan, Aku belum sempat melihat senyum ibuku, Aku belum sempat menangis di pangkuanya, Aku belum sempat mengelus pipinya yang lembut, Aku belum sempat di jewer olehnya karena seharian main, Aku belum pernah di sisir rambutnya oleh ibuku, Aku belum sempat di ajari cara merias diri, Aku belum pernah merasakan Asin-manisnya masakan ibu.. dan Aku belum sempat walaupun hanya sekedar melihat wajah atau mendengar suaranya”sambil mengis

Lalu sang Kakak tadi segera berlari menuju mobilnya, diambil hanphonenya, di telponya sebuah nomor dan berkata :

    “Aku sayang Ibu,anakmu ini akan pulang hari ini”..

Hikmah :

1. Sayangilah kedua orang tuamu, terutama ibumu, bukan karena kasih sayangnya, tapi selagi masih ada waktu kita bersamanya.
2. Lihatlah kehidupan ini dengan hati yang bersih sehingga akan kau temukan bahwa Alloh sangat menyayangimu.